Pakem Gama Tirtha
Ada hari - hari yang memang utama dimana Ida Betara mareresik / mesuci, mayoga semadi untuk menciptakan agar alam semesta menjadi rahayu. Kemudian Ida Betara turun ke dunia untuk menganugrahkan kerahayuan kepada Sang Gama Tirtha (manusia) dan kepada semua mahluk. Saat itulah hari yang baik bagi Sang Gama Tirtha mengastiti puja dan menghaturkan banten kehadapan betara betari.
Purnama Sasih Kapat (Kartika) dalam kidung wargasari disebutkan sebagai bulan penuh warna warni bunga harum semerbak (kartika…. panedenging sari….). Sasih Kapat, dimana Sanghyang Baskaradipati (Sanghyang Surya) tepat berada di katulistiwa. Purnama Kapat adalah purnama utama, hari payogan Ida Betara Prameswara yang bergelar Sanghyang Purusa Sangkara diiringi oleh para dewata betara - betari, widayadara widyadari, dan para resigana. Pada hari ini sang pandita patut angarga puja, apasang lingga, melaksanakan candra sewana, serta ngaturang sesaji kehadapaan Hyang Kawitan.
Kepada Sanghyang Ulan (Candra) menghaturkan penek jenar (kuning) meulam ayam putih siung. Ring sor menghaturkan segehan agung asoroh di merajan maupun di pura. Lalu menghaturkan bakti kehadapan Ida Betara. Pada malam harinya dilakukan adnyana semadi, memohon kerahayuan jagat dan semua mahluk.
Karena keutamaan dari Purnama Kapat, maka para leluhur sejak dahulu banyak melaksanakan yadnya pada hari ini seperti petirtan di sanggah / merajan, pura, serta ritual penyucian lainya.
Demikian tatalaksana Sang Gama Tirtha tersurat dalam Cakepan Gama Tirtha. Ampura.
#HinduBali #GamaBali #GamaTirtha #PurnamaKapat #TilemKapat
kanduksupatra.blogpoot.com
Komentar
Posting Komentar