Ketika ayah dan ibu masih bayi, ada sesuatu yang terpancar dari pikiran. Itu yang disebut “Sanghyang Iswara”. Setelah dewasa, pancaran pikiran inilah yang mempertemukan antara ayah dan ibu untuk menjadi suami istri. Singkat cerita, ketika telah menjadi suami istri, terjadi senggama. Benih laki-laki dan benih perempuan bertemu. Setelah sebulan pertemuan itu, timbullah pancaran matahari dan bulan. Dua bulan pertemuan itu, timbullah suara, pikiran dan tenaga. Tiga bulan pertemuan itu, terbentuklah “panca warna” Empat bulan pertemuan itu, muncul kekuatan “Dewata Nawasanga” Lima bulan pertemuan itu, bertemu kekuatan bumi dan langit, membentuk jabang bayi yang disebut “Sang Hyang Putih Majati”. Enam bulan di dalam kandungan, ada saudara jabang bayi yang keluar dari ayah, disebut dengan “Babu Lembana”. Tujuh bulan di dalam kandungan, ada lagi saudara keluar dari ibu bernama “Babu Abra”. Delapan bulan di dalam kandungan, ada lagi saudara keluar lagi dari ayah bernama “Babu ...